Rabu, 01 Mei 2013

Perbedaan Guarantee dan Warranty

0 komentar Diposting oleh Unknown at 06.23
          Dalam dunia penjaminan untuk barang dikenal istilah Guarantee dan Warranty. Dalam kamus Inggris dan bahasa ala mbah google Guarantee ditranslate sebagai Jaminan. Sedangkan Warranty ditranslate dengan garansi. Sementara dalam KBBI hanya dikenal kata garansi dengan arti seperti dijelaskan sebelumnya. Disinilah kemudian letak kerancuan ini bermula.

          Guarantee adalah jaminan kualitas dari penjual atau produsen atau pabrikan atas barang/jasa yang dijual. Apabila pembeli tidak puas atau jika barang/jasa tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam masa tertentu maka penjual setuju untuk mengganti atau mengembalikan uang pembeli.

          Dalam pengertian ini Guarantee bersifat menyeluruh dimana opsi yang diberikan oleh penyedia atas tidak tercapainya kualitas barang hanya dua mengganti barang atau uang kembali.



          Warranty merupakan faktor yang sangat penting dalam membuat sebuah perencanaan strategi,sebagai satu kesatuan dengan komponen akhir di suatu produk. Warranty merupakan suatu pernyataan yang menunjukan kemampuan manufaktur untuk mengatasi kekurangan masalah produk. Di dalam warranty ini perusahaan menyatakan akan memberikan kompesansi kepada konsumen apabila produk yang dibeli tidak sesuai dengan  derajat tertentu dari kinerja yang dijanjikan. Pada intinya, warranty adalah pemasok akan mengganti atau memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.



Selain perbedaan diatas ada beberapa hal lagi yang membedakan antara guarantee dan warranty yaitu :
  1. Guarantee selalu tidak dibebankan pada harga jual barang/jasa karena diberikan oleh pabrikan. Sementara Warranty umumnya telah dibebankan pada harga jual. Semakin lama masa warranty maka harga barang juga akan semakin tinggi karena boleh dibilang warranty dijadikan indikator tingginya kualitas barang.
  2. Tidak seperti Guarantee yang diberikan oleh produsen/pabrikan, warranty biasanya disediakan oleh penjual retail atau distributor.






Baca »

Selasa, 12 Maret 2013

Marketing Management : Brand Activation

0 komentar Diposting oleh Unknown at 16.02
Apakah Brand Activation itu?

Gambar 1
Brand Activation adalah salah satu bagian dari aktivitas branding yang diperlukan untuk membangun brand awareness. Brand Activation juga merupakan sebuah proseskreatif yang menghubungkan antara brand dan konsumen .

Akhir-akhir ini banyak konsumen yang tidak percaya lagi pada "jani-jani" dalam iklan, hal ini disebabkan oleh sudah meningkatnya pengetahuan konsumen akan brand tersebut, maka otomatis konsumen pun tidak percaya lagi dengan apa yang ditampilkan dalam iklan brand tersebut. Maka dari itu lah para pemasar lebih memilih cara Brand Activation untuk membangun dan mendekatkan brand mereka terhadap konsumen. Dengan adanya brand activation maka sebuah brand bisa berinteraksi langsung dengan target pasarnya.

Namun, disisi lain masih banyak pemasar yang menolak akan program Brand Activation dengan asalan cost center, dan tidak menghasilkan penjualan secara langsung. Padahal, menurut saya dengan kreativitas dan secara berkelanjutan, Brand Activation bisa menjadi senjata ampuh bagi penjualan suatu brand dalam jangka panjang, karena konsumen akan cenderung loyal terhadap sebuah brand yg aktif melakukan kegiatan yang dekat dengan mereka (konsumen). Nah, dengan hal ini maka brand awareness brand tersebut akan meningkat, dan hal ini juga tentunya akan berbanding lurus dengan penjualan yang juga akan meningkat. Kalau bukan karena pengaruh yang dimiliki oleh brand activation, untuk apa perusahaan-perusahaan besar repot-repot merancang agenda mereka dan mengalokasikan sebagian besar dana promosi mereka untuk sebuah kegiatan brand activation?

Gambar 2
Contoh kecilnya saja, sebuah perusahaan yang memproduksi jam tangan melakukan brand activation dengan memasang pegangan tangan yang menyerupai sebuah produk terbaru brand tersebut pada bus transportasi di bandara ( Gambar 2). Fokus dari hal ini tentu saja untuk membangun sebuah koneksi emosional dengan brand tersebut melalui sebuah pengalaman yang sudah melekat. Hubungan yang akan dibangun itu tentu saja didasarkan pada pengetahuan akan karakter pelanggan. Dalam kasus ini, maka membuat sebuah ikatan emosional antara pelanggan dan brand akan membuat mindset pelanggan akan brand tersebut menjadi positif dan juga akan mengingat selalu brand tersebut.

Bukan hanya itu, salah satu tujuan dari brand activation dalah untuk memberikan pelanggan akan sebuah pengalaman unik, sehingga pada masa yang akan datang pelanggan mau membeli dan loyal dengan produk tersebut. .Masih banyak cara-cara lain untuk melakukan brand activation ini, misalnya saja mensponsori sebuah kegiatan olahraga atau kegiatan amal.

Menurut saya brand activation memiliki kekuatan yang luar biasa dalam meningkatkan penjualan sebuah produk. Bukan hanya itu, bahkan brand activation juga bisa untuk me-"rejuvenasi" sebuah produk yang teklah tercitra negatif oleh pelanggan. Jika dibandingkan dengan iklan, brand activation  tentu lebih "negna" dengan konsumen  karena brand activation memungkinkan adanya interaksi, sehingga hasilnya akan lebih efektif.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa kekuatan inti yang terdapat pada Brand Activation adalah, interaksi, pengalaman, dan publisitas.

Sekian penjelasan dari saya, Semoga berguna.  :D

Baca »

Selasa, 05 Maret 2013

MARKETING MANAGEMENT : DECISION ROLES

0 komentar Diposting oleh Unknown at 21.27
Sebelum kita membahasa tentang apa itu decision role, baiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa itu marketing.

Apa itu 

Marketing ??

Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informas mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

 Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seseorang membutuhkan sebuah handphone untuk memenuhi kebutuhan akan komunikasinya. jika ada sebuah handphone maka kebutuhan komunikasi orang itu akan terpenuhi. Namun, manusia tidak hanya ingin memnuhi kebutuhannya tapi juga ingin memnuhi keinginannya. Dalam kasus ini contohnya saja orang tersebut menginginkan sebuah handphone bermerek X. Hanphone yang memiliki fitur yang ia butuhkan. Maka orang tersebut akan memilih handphone merk X untuk memenuhi kebutuhan komunikasinya dan juga keinginannya untuk menggunakan fitur dalam handphone tersebut.

Dalam marketing, juga mengulas tentang segmentasi dan juga target pasar atau yang biasa disebut dengan STP (Segmentasi, Targeting, Positioning), penjelasannya :

  • Segmentasi: Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
  • Targeting: Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
  • Positioning: Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya
Untuk lebih mempermudah perbedaan antara segmentasi dan positioning, berikut ini adalah beberapa contoh segmentasi pasar dan beberapa contoh targetnya  ( Segmentasi : Target ) :
  • Geografis : Negara, Wilayah, dll.
  • Demografis : Usia, Jenis kelamin, Agama, Pendidikan, dll.
  • Psikografis : Kelas Sosial, Gaya hidup, dan Karakteristik Kepribadian
  • Behavior, dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Behavioral variabels : occasions, benefits, user, status, tingkat kepenggunaan, buyer-readiness, loyalty status & attitude.
  2. Decision roles : initiator, influencer, decider, buyer dan user.
Nah, disini kita akan membahas tentang Decision Roles. Apa itu Decision Roles? Decision roles adalah sebuah proses dalam pembuatan keputusan.  Bagian-bagian dalam Decision Roles dimulai dari keinginan seseorang akan membeli suatu barang hingga orang tersebut membeli barang itu.

  • Initiator adalah orang yang mencetuskan/ menginginkan akan suatu barang.
  • Influencer adalah orang yang mempengaruhi sebuah pengambilan keputusan.
  • Decider adalah orang yang memutuskan sebuah keputusan membeli/tidaknya
  • Buyer adalah seseorang yang mempunyai daya beli. sehingga mampu membeli barang yg diinginkan.
  • User orang yang mempergunakan barang tersebut. Namun, biasanya initiator-lah yang mempergunakan barang itu.


Contoh Kasus :
Seorang anak yang meminta dibelikan sebuah mainan kepada ibunya (anak sebagai initiator). lalu ibunya mengajak anak tersebut untuk pergi ke sebuah toko mainan, disana mereka bertemu dengan pegawai toko mainan tersebut yang meyakinkan sang ibu bahwa mainan yang ia jual adalah mainan yang aman bagi anak si ibu (pelayan sebagai influencer). Setelah menimbang, sang ibu akhirnya memutuskan untuk membelikan anaknya mainan tersebut (decider), lalu sang ibu membayar 50 ribu rupiah untuk mainan yang dibelinya itu (buyer). Akhirnya si anak bisa menggunakan mainan yang tadinya ia inginkan (anaksebagai user).




Chendika Yonanda
112400203
Baca »

Sabtu, 02 Maret 2013

TESTING POST PERTAMA

1 komentar Diposting oleh Unknown at 10.04
Selamat Datang :)
Baca »
 

Popular Posts

© 2012 SOFTECHNOGEEK | Modifikasi dan Publikasi Kodokoala. All Rights Reserved.